Monumen bersejarah, pembangunan gedung, jembatan, pembangunan kapal, mobil, dirgantara, pembangkit listrik, kilang dan banyak kegiatan manufaktur membutuhkan proses pengelasan dan itu adalah bagian darinya. Kegiatan manufaktur membutuhkan teknologi yang tepat untuk memenuhi tuntutan dan sistem pengelasan merupakan tulang punggung dari semua kegiatan manufaktur. Ini adalah proses fabrikasi yang menggabungkan logam, bahan, dan plastik termo. Ketika Anda mempertimbangkan sejarah pengelasan, penempaan adalah satu-satunya proses yang diperkenalkan pertama dan kemudian bahan bakar oxy dan resistensi dikembangkan. Abad ke-20 dimulai dengan baik untuk prosesnya, ia melihat banyak proses dan teknologi pengelasan baru.
Mig dan tig las busur terendam advanced welding school dan inti fluks dikembangkan selama abad ke-20 dan peralatan baru dengan teknologi terbaru diperkenalkan kemudian. Industri manufaktur menjadi tahu tentang pentingnya layanan dan kebutuhan pasokan meningkat pesat. Untuk mengatasi kebutuhan yang berat tersebut, industri las mulai menggunakan alat, produk, asesoris dan persediaan peralatan las baru yang dirancang sesuai dengan teknologi terkini. Teknik pengelasan diklasifikasikan menjadi dua metode berdasarkan bahan habis pakai yaitu metode elektroda habis pakai dan tidak habis pakai.
Logam terlindung, las busur logam gas, las busur berinti fluks, dan busur terendam adalah teknik yang termasuk dalam metode elektroda habis pakai. Gas tungsten, busur plasma, hidrogen atom, pengelasan terak elektro dan busur pejantan termasuk dalam kategori metode elektroda yang tidak dapat dikonsumsi. Tig menggunakan elektroda tungsten dan teknik konsumsi menggunakan batang atau tongkat elektroda untuk prosesnya. Banyak industri menggunakan mesin inverter dan ada mesin yang berbeda untuk teknik pengelasan yang berbeda. Terlepas dari produk seperti produk mig, tig, stick dan submerged arc, produk lain seperti wire feeder, spot welder, unit multi proses dan pendingin air berada di bawah produk.
Pemotong plasma, penemuan baru ini termasuk dalam kategori produk pemotongan dan selain pemotongan plasma, pemahatan plasma juga dilakukan di mesin yang sama. Berbagai jenis mesin las tersedia seperti las mig, las tig, las papan, las rekondisi, las aluminium, las baja dan las logam digunakan untuk proses pengelasan. Asap berbahaya, sehingga tukang las harus dilindungi dengan peralatan las seperti helm, masker, sarung tangan dan aksesoris yang tepat. Senapan las dan obor penting untuk tukang las dan tukang las harus memiliki kontrol yang tepat terhadapnya.
Bahan habis pakai yang tersedia untuk pengelasan adalah bahan habis pakai tig, bahan habis pakai mig, bahan habis pakai pemotong plasma, bahan habis pakai tungsten dan aksesori adalah alat opsional yang terpasang pada mesin las dan digunakan untuk kinerja pengelasan yang lebih baik. Pada tahun 1881-1882 seorang penemu Rusia Bernardos menciptakan busur listrik pertama dan prosesnya sulit dan tidak ada yang mau belajar pengelasan, tetapi hari ini sekolah mulai belajar dan kita dapat belajar pengelasan dengan mudah melalui realitas virtual.